Masih segar di ingatan susahnya mencari kos-kosan ketika mau masuk kuliah. Banyak kamar kos yang sudah penuh. Sekalinya ada yang kosong, ada saja yang hal-hal yang kurang cocok.
Ada banyak
pertimbangan saat memilih kamar kos. Dari luas ruangan, fasilitas kamar, harga,
dan lingkungan kos. Malang melintang menjadi anak kos selama dua belas tahun
terakhir, ada beberapa pengalaman yang bisa dibagikan dalam memilih kamar kos. Ini dia beberapa aspek yang sering disoroti.
Lokasi kos
Memilih kos
yang dekat kampus atau tempat kerja tentu menjadi pilihan utama. Akan tetapi,
lokasi kos yang strategis ini berbanding lurus dengan biaya sewa. Semakin
strategis sebuah kos, biasanya semakin mahal biaya sewanya. Pilihlah lokasi kos
yang tidak terlalu dekat, tetapi aksesnya cukup mudah. Misalnya, ada angkutan
umum seperti angkot atau bus dengan jarak serta durasi tempuh yang bisa
ditoleransi. Jika ada kendaraan pribadi, akan lebih baik lagi. Perjalanan pergi
dan pulang 15 sampai 30 menit masih cukup bisa diterima. Atau berjalan kaki
sekitar 10 sampai 15 menit juga opsi yang bisa dipertimbangkan. Selain
berhemat, bisa bikin badan sehat juga karena sekalian olahraga.
Luas ruangan
Perhatikan
luas kamar dan kapasitas barang pribadi yang kita miliki. Jika tak bawa banyak
barang, kamar kecil yang nyaman pun bisa kita ambil. Nah, sayangnya, rumah
orangtua sering kebanjiran jika hujan lebat tiba sehingga banyak sekali barang
pribadi yang disimpan di kamar kos. Saya sendiri lebih memilih kamar kos dengan
ruangan yang cukup luas untuk menampung barang-barang pribadi saya. Kalau hanya
butuh kamar untuk istirahat saja karena banyak waktu dihabiskan di kampus atau
kantor, ruangan dengan kasur yang nyaman bisa jadi pilihan.
Ventilasi
kamar
Pilih kamar
dengan jendela dan ventilasi udara yang memadai. Untuk kamar kos non-AC, hal
ini sangat penting sebagai pertukaran udara dari dalam ke luar kamar. Ruangan
dengan ventilasi yang minim akan terasa pengap dan lembap. Tentu nantinya akan
terasa tidak nyaman. Kipas angin sekuat apa pun mungkin tidak bisa mengusir gerah
saat siang atau pengap malam hari. Bayangkan kalau tiba-tiba mati listrik dalam
waktu yang lama, bisa-bisa berkeringat terus kalau ventilasinya minim.
Fasilitas
Fasilitas mungkin
bisa dibagi menjadi dua, yaitu internal kamar dan eksternal. Fasilitas internal
kamar dapat berupa perlengkapan kamar, seperti kasur, lemari, meja belajar, dan
kursi. Kipas angin, pendingin ruangan, dan kamar mandi dalam biasanya opsional
tergantung penyedia kos. Ada juga kamar yang benar-benar kosong fasilitas
internalnya sehingga penghuni mengisi sendiri sesuai kebutuhan masing-masing. Kamar
mandi dalam memang lebih bersih dan private,
tetapi akan butuh waktu dan energi dalam menjaga kebersihannya. Sementara
kamar mandi luar, meski tidak terlalu private
dan harus keluar kamar saat ingin memakainya, biasanya dibersihkan oleh penjaga
kos. Kalau tidak ada penjaga kos, di kos yang mayoritas mahasiswa sering dibuat
jadwal piket untuk membersihkan kamar mandi.
Fasilitas eksternal
berupa dapur dan ruang tamu. Di dapur tersedia kompor dan sink untuk cuci piring. Biaya gas untuk kompor biasanya patungan
dari para penghuni kos atau ada biaya rutin yang disetor ke penjaga kos agar
dibelikan gas. Beberapa dapur terdapat kulkas untuk menyimpan makanan dan
minuman. Karena kulkas bersama, keamanan barang-barang yang disimpan tergantung
sama niat baik dari tiap penghuni sih. Kadang-kadang, ada makanan atau minuman
yang hilang sendiri. Ruang tamu bersama bisa hanya kursi dan meja untuk para
tamu atau kalau beruntung ada TV untuk para penghuni bersantai menontonnya. Taman
dan ruang parkir adalah fasilitas tambahan yang bisa disesuaikan. Saya sendiri
menyukai kos yang memiliki taman agar tidak mudah bosan di kos terus. Setidaknya,
bisa melihat sesuatu yang asri di sekitar kita. Jika memiliki kendaraan, khususnya
mobil, ruang parkir akan jadi pertimbangan utama.
Suasana
Suasana ini
mengacu pada kondisi dan situasi kos secara umum. Misalnya, kos dengan tipe
rumah suasananya lebih akrab karena ada penghuni bisa lebih mudah berinteraksi.
Sementara, kos yang bangunannya seperti kontrakan yang berderet-deret akan
membuat penghuninya lebih private dan
jarang bersosialisasi. Apalagi jika tak ada fasilitas bersama seperti dapur dan
ruang tamu. Biasanya, tipe kos jenis ini cocok untuk pekerja kantoran. Suasana juga
bisa dikaitkan dengan nuansa yang ada di keseluruhan bangunan, apakah bangunan
tersebut tertutup sisi-sisinya sehingga matahari sulit untuk masuk dan
menyebabkan kondisi yang lembap; apakah ada ruang hijau; apakah bangunan
keseluruhan bersih dan tidak kumuh; dan hal-hal lainnya yang membuat kita betah
untuk berlama-lama tinggal di sana.
Akses &
Lingkungan
Akses dan
lingkungan menjadi hal penting untuk dipertimbangkan saat memilih kos. Perhatikan
lokasi kos dengan akses seperti dekat ke jalan raya, rumah makan, minimarket,
ATM, sampai dekat dengan stasiun atau halte bus. Ada beberapa lingkungan kos
yang biasa saya temui, misal area tersebut memang wilayah kos-kosan sehingga
bangunan di sekitar kos yang kita tempati memang kos-kosan lainnya. Ada juga
yang lingkungan kos berupa perumahan, kampung-kampung, atau bahkan
sekelilingnya ruko-ruko atau perkantoran. Jika sering pulang malam, sebaiknya
cari kos dengan akses jalan yang mudah dijangkau kendaraan (bisa masuk mobil
atau motor), bukan yang ada di gang-gang sempit. Cari juga yang lingkungannya
aman seperti akses dengan penerangan yang cukup, terdapat petugas keamanan /
satpam, dan mudah minta izin masuk jika aksesnya sudah ditutup portal. Oh iya,
hampir lupa. Apakah akses masuk 24 jam atau ada batasan. Biasanya, kos
mahasiswa atau kos khusus perempuan memiliki batasan waktu akses sepertiini. Ada
yang membatasi jam masuk akhir jam 22.00, 23.00 atau 00.00. Lewat dari batas
waktu tersebut, siap-siap panjat pagar ya!
Biaya sewa
Dari semua
hal yang telah menjadi bahan pertimbangan, apakah semua itu sebanding dengan
biaya sewanya? Apakah biaya sewa sudah sesuai dengan kemampuan orang tua (jika
mahasiswa) atau penghasilan kita? Apakah ada biaya tambahan untuk WiFi, listrik,
dan air? Penting untuk membandingkan biaya sewa kos yang satu dengan kos lain
di sekitarnya untuk mengetahui kisaran harga di area tersebut. Inilah waktunya
menentukan skala prioritas, menganalisis, dan mengukur kemampuan diri.
Nah, jika
kamu mau mencari kamar kos, bisa banget nih cari di aplikasi …. *sinyal hilang*.
Tenang, ini bukan tulisan berbayar kok 😜 Hanya berbagi pengalaman aja. Teman-teman
punya pengalaman apa nih sewaktu mencari kos? Aspek apa yang jadi
pertimbangan utama saat memilih kos? Share pengalamannya
yaa!